

ESENSIAL NEWS – Tim nasional sepak bola putri Indonesia dipastikan gagal melaju ke putaran final Piala Asia Putri 2026 setelah mengakhiri babak kualifikasi Grup D di posisi ketiga. Garuda Pertiwi hanya mampu mengumpulkan tiga poin dari tiga pertandingan yang dijalani dan harus puas tersingkir dari persaingan menuju turnamen yang akan digelar di Australia tahun depan.
Dalam pertandingan terakhir yang berlangsung di Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Sabtu lalu, Indonesia harus mengakui keunggulan tim putri Taiwan dengan skor 1-2. Kekalahan ini merupakan yang kedua bagi skuad asuhan Rudy Eka Priyambada setelah sebelumnya menang tipis atas Kyrgyztan namun tumbang dari Pakistan.
Tim Taiwan memulai laga dengan dominasi dan berhasil membuka keunggulan lebih dulu melalui gol Su Yu-Hsuan. Striker andalan tersebut sukses menaklukkan kiper Indonesia, Iris de Rouw, lewat tembakan jarak dekat di babak pertama. Namun, di awal babak kedua, Indonesia sempat memberi harapan setelah Helsya Maeisyaroh mencetak gol penyama kedudukan. Gol tersebut tercipta akibat kesalahan kiper Taiwan, Wang Yu-Ting, yang gagal mengamankan bola dengan sempurna, sehingga memberi peluang bagi Helsya untuk dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang kosong.
Permainan Indonesia sempat meningkat usai gol penyama tersebut. Namun, harapan untuk membalikkan keadaan pupus setelah Taiwan kembali mencetak gol kedua melalui Liu Yu-Chiao yang melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu diantisipasi kiper Indonesia.
Dilansir dari ANTARA, kemenangan atas Indonesia membuat Taiwan tampil sempurna di babak kualifikasi. Mereka mencatatkan tiga kemenangan dari tiga laga, mencetak total 13 gol dan hanya kebobolan satu gol saja. Dengan sembilan poin penuh, tim peringkat 42 dunia itu memastikan diri melangkah ke putaran final Piala Asia Putri 2026.
Di sisi lain, posisi kedua ditempati oleh Pakistan yang berhasil mengoleksi enam poin dari dua kemenangan, termasuk kemenangan 2-1 atas Kyrgyztan pada laga penutup. Sementara Kyrgyztan harus puas berada di dasar klasemen tanpa meraih satu poin pun setelah menelan tiga kekalahan beruntun.
Hasil ini sekaligus menandai kegagalan Indonesia untuk kembali tampil di turnamen sepak bola putri tertinggi se-Asia tersebut, menyusul pencapaian sebelumnya pada edisi 2022. Kegagalan ini diharapkan menjadi momentum evaluasi untuk pembangunan sepak bola putri nasional ke arah yang lebih baik.(*)