
Setiap manusia pasti pernah menghadapi masa-masa sulit dalam hidupnya. Tekanan pekerjaan, konflik keluarga, kegagalan, atau bahkan rasa putus asa, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan hidup. Namun, bagaimana kita merespons tantangan tersebut, itulah yang menentukan kualitas diri kita.
Inilah sebuah kisah inspiratif tentang biji kopi, yang mengajarkan kita cara memandang setiap masalah sebagai peluang untuk tumbuh dan menginspirasi orang lain.
Awal Kisah: Pemuda yang Terjebak dalam Keluh Kesah
Di sebuah desa kecil yang damai, tinggallah seorang pemuda bernama Dika. Ia dikenal sebagai pemuda yang cerdas dan pekerja keras. Namun, belakangan ini hidupnya terasa berat. Beban pekerjaan di kantor semakin menumpuk, hubungan dengan keluarganya merenggang, dan ia merasa sahabat-sahabatnya menjauh. Setiap hari, Dika hanya bisa mengeluh tentang kesulitan hidup yang tiada habisnya.
Suatu sore, Dika memutuskan untuk mengunjungi kakeknya, seorang pria bijaksana yang telah melewati banyak lika-liku kehidupan. Di depan sang kakek, Dika pun mencurahkan segala isi hatinya.
“Kakek, kenapa hidup ini begitu sulit? Rasanya aku sudah berusaha, tapi masalah selalu datang silih berganti.”
Pelajaran Bijak dari Dapur
Sang kakek tersenyum penuh pengertian. Ia menggamit tangan cucunya dan berkata, “Mari ikut ke dapur, Nak.”
Di dapur, sang kakek merebus tiga panci air.
Ke panci pertama, ia masukkan wortel.
Ke panci kedua, telur.
Ke panci ketiga, biji kopi.
Setelah beberapa menit, ia mematikan api dan mengangkat semua bahan tersebut. Ia lalu berkata kepada Dika:
“Lihatlah ini. Wortel yang keras kini menjadi lunak. Telur yang rapuh di dalam kini mengeras. Sedangkan biji kopi? Lihat, air yang tadinya biasa saja kini berubah menjadi minuman yang harum dan nikmat.”