
Sang kakek menatap Dika dalam-dalam, lalu melanjutkan:
“Air mendidih di sini ibaratnya adalah masalah dalam hidup. Wortel yang tadinya kuat menjadi lemah. Telur yang tadinya lembut justru mengeraskan dirinya. Namun biji kopi? Ia tidak larut, malah mengubah lingkungannya menjadi lebih baik.”
“Nak, kamu tidak bisa menghindari masalah. Yang bisa kamu tentukan adalah bagaimana kamu meresponsnya. Jadilah seperti biji kopi: bukannya dikalahkan oleh tantangan, malah menggunakan tantangan itu sebagai kesempatan untuk memberi warna dan aroma yang positif bagi hidupmu dan orang di sekitarmu.”
Pesan Moral: Pilihan Ada di Tangan Kita
Sejak saat itu, Dika mengubah cara pandangnya. Ia berhenti mengeluh. Setiap masalah yang datang, ia jadikan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Ia mulai menjadi sosok yang lebih positif, bahkan mampu menginspirasi orang lain di lingkungannya.
Kisah inspiratif biji kopi ini mengajarkan kita bahwa hidup tidak akan pernah lepas dari masalah. Namun, bagaimana kita memilih untuk merespons masalah itulah yang membuat kita berbeda.
Ingatlah, dalam setiap tantangan selalu tersembunyi peluang. Jadilah seperti biji kopi: tetap menebar manfaat, aroma kebaikan, dan inspirasi, walaupun di tengah kondisi yang paling panas sekalipun. (*)