
ESENSIAL NEWS – Di tengah keterbatasan anggaran, Pemerintah Desa Sebulu Modern, Kecamatan Sebulu, tetap konsisten melanjutkan pembangunan melalui pendekatan bertahap.
Strategi ini menjadi pilihan realistis dalam mengelola Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang penggunaannya kini makin terarah dan ketat.
Kepala Desa Sebulu Modern, Joemadin, mengatakan bahwa dana yang diterima desa tidak sepenuhnya bisa dialokasikan untuk pembangunan fisik. Ada sejumlah sektor wajib yang harus diakomodasi, mulai dari ketahanan pangan, bantuan sosial, hingga operasional aparatur desa.
“Dana desa tidak bisa langsung digelontorkan ke infrastruktur. Ada porsi yang memang harus dialokasikan untuk program-program yang sudah diatur pemerintah pusat,” terangnya, Jumat (16/5/2025).
Joemadin menjelaskan, ADD yang diterima juga sebagian besar digunakan untuk membayar honor perangkat desa, BPD, ketua RT, hingga tenaga pendidik agama. Kondisi inilah yang membuat pemerintah desa perlu menyusun skala prioritas agar kegiatan fisik tetap berjalan meskipun tidak dalam skala besar.
Ia mengakui bahwa permintaan pembangunan dari masyarakat cukup banyak, terutama untuk jalan lingkungan, saluran air, dan fasilitas umum. Namun, pihak desa tak ingin gegabah dan lebih memilih menjalankan program secara terukur.
“Kalau dipaksakan sekaligus, dikhawatirkan tidak maksimal. Jadi kami lakukan bertahap sesuai anggaran dan kebutuhan paling mendesak,” ujarnya.
Langkah lain yang ditempuh adalah menjalin komunikasi intensif dengan para anggota legislatif dan dinas terkait. Melalui jalur aspirasi dan dukungan program kabupaten, desa berharap ada tambahan bantuan untuk menutupi kebutuhan infrastruktur yang belum bisa dibiayai dari DD dan ADD.
“Kami sudah berupaya menyampaikan proposal ke beberapa pihak, mudah-mudahan bisa disambut positif,” tambahnya.
Meski tantangan tersebut tidak ringan, pemerintah desa tetap optimistis dengan perencanaan matang, transparansi, dan keterlibatan masyarakat, pembangunan tetap bisa dijalankan secara konsisten.
“Kami tidak ingin hanya menunggu. Selama ada kemauan dan kerja sama yang baik, pembangunan akan tetap jalan meskipun tidak sekaligus,” tutup Joemadin. (ADV/AD)