
ESENSIAL NEWS – Kabupaten Kutai Kartanegara masih menunggu pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis untuk anak sekolah yang dinilai sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan gizi peserta didik, terutama bagi para santri di pondok pesantren. Program ini direncanakan untuk memberikan makanan bergizi secara gratis, namun hingga 21 Januari 2025, program tersebut belum terealisasi.
Rahmadi Wirantanus, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hurro Mangkurawang, menyampaikan harapannya agar program ini segera dijalankan. Menurutnya, program ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan gizi santri, terutama di pesantren yang menampung santri yatim dan dhuafa tanpa pungutan biaya SPP. “Programnya bagus, yang penting terealisasi dengan benar. Khususnya untuk santri di pesantren, itu sangat membantu dalam melengkapi kebutuhan gizi mereka. Sebab, tidak selamanya pesantren dapat memberikan menu yang seimbang untuk santri,” ujar Rahmadi.
Namun, hingga kini, pelaksanaan program tersebut terhambat oleh beberapa kendala. Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara, Joko Sampurno, menjelaskan bahwa salah satu kendala utama terletak pada fasilitas tempat makan yang belum sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN). Hal ini menjadi alasan utama penundaan pelaksanaan program. Selain itu, Rahmadi juga mempertanyakan apakah program ini akan merata untuk semua pondok pesantren di Kutai Kartanegara atau hanya menyasar sekolah tertentu. Ia berharap pemerintah daerah memastikan bahwa pelaksanaan program ini melibatkan semua pesantren tanpa diskriminasi.
Program Makan Bergizi Gratis ini diakui memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar peserta didik. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengatasi hambatan teknis yang ada agar manfaat program ini dapat dirasakan oleh seluruh anak sekolah, terutama santri yang sangat membutuhkannya.
Langkah percepatan pelaksanaan program ini menjadi penting, mengingat kebutuhan akan gizi seimbang bagi anak-anak usia sekolah sangatlah krusial. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif yang nyata.(*)