
ESENSIAL NEWS – Upaya menurunkan angka stunting di Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, terus digencarkan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengoptimalkan peran Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat.
Kelurahan Loa Ipuh kini memberdayakan Posyandu melalui kerja sama aktif yang dimulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT). Dukungan ini diwujudkan melalui alokasi dana pemberdayaan masyarakat yang langsung dimanfaatkan untuk kegiatan pencegahan stunting.
Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan, menjelaskan bahwa setiap RT menerima anggaran sekitar Rp 50 juta yang dikelola oleh Kelompok Kerja (Pokja) di lingkungan masing-masing. Dana tersebut digunakan untuk mendukung operasional Posyandu sesuai pedoman teknis dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara.
“Melalui anggaran ini, Posyandu bisa lebih leluasa dalam menjalankan program-program kesehatan, terutama yang berkaitan langsung dengan pencegahan dan penanganan stunting,” ujar Erri saat dikonfirmasi pada Jumat (18/04/2025).
Ia menyebut, pemanfaatan dana secara tepat telah mendorong efektivitas Posyandu dalam menjangkau masyarakat, termasuk dengan rutin menggelar penimbangan, edukasi gizi, serta pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Berkat dukungan program ini, tren kasus stunting di Loa Ipuh menunjukkan penurunan. Berdasarkan data dua tahun terakhir, yakni dari 2023 hingga 2024, jumlah kasus stunting tercatat di bawah 20 kasus. Menariknya, sebagian besar kasus justru berasal dari pendatang, bukan warga asli.
“Wilayah kami memang padat dan terus berkembang, tetapi kami terus berusaha agar seluruh anak yang lahir di Loa Ipuh mendapat perhatian kesehatan yang maksimal,” tambahnya.
Menurut Erri, keberhasilan ini tidak lepas dari keterlibatan semua pihak, mulai dari kader Posyandu, RT, hingga peran aktif para orang tua dalam menjaga pola asuh dan asupan gizi anak-anak mereka.
Ia pun optimistis bahwa jika sinergi ini terus dijaga, maka target menjadikan Loa Ipuh sebagai wilayah bebas stunting pada 2025 bisa tercapai.
“Saya yakin dengan kolaborasi seperti ini, kita bisa wujudkan zero stunting di Loa Ipuh,” pungkasnya. (ADV/AD)