
Edi mengajak masyarakat untuk terus menanamkan nilai patriotisme yang diwariskan oleh para pemuda BPRI. Ia juga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan kisah perjuangan ini kepada generasi muda sebagai inspirasi membangun karakter nasionalis dan patriotik.
Tokoh-tokoh penting seperti Habib Abdul Muthalib, Supardi, Sastromihardjo, Habibah, Budiono, Akoeb, Herman Runturambi, Ronodiwiryo, Soekiman, Tukimin, Kusbi, dan Fathamsyah disebut sebagai pahlawan yang patut dikenang. “Kisah mereka adalah teladan bagi kita semua,” tambah Edi.
Lebih lanjut, Edi menegaskan perlunya aktualisasi nilai perjuangan dalam bentuk inovasi dan intelektualisme. Menurutnya, generasi muda memiliki tanggung jawab besar dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan, peningkatan pendapatan, penyediaan perumahan layak, serta perbaikan kualitas pendidikan dan kesehatan. “Saat ini, perjuangan bukan lagi secara fisik, tetapi melalui kontribusi intelektual untuk pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Edi juga menyoroti pentingnya peran generasi muda Kukar dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan bekal ilmu pengetahuan, kreativitas, dan inovasi, mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan. “Generasi muda Kukar harus siap membawa perubahan dan kemajuan bagi bangsa,” tegasnya.
Mengakhiri amanatnya, Edi berharap agar peringatan ini dapat memperkuat semangat kebangsaan masyarakat Kukar. Ia menekankan bahwa nilai perjuangan harus relevan dengan tantangan masa kini untuk mendorong kemajuan daerah. “Semangat patriotisme adalah kunci untuk mewujudkan pembangunan IKN dan kemajuan Kutai Kartanegara,” tutupnya.(*)