Pemerintah Kecamatan Loa Kulu Dorong Petani Agar Aktif Dalam KTNA dan KWT

Bupati Bersama KTNA dan KWT Kecamatan Loa Kulu. (Foto: Istimewa)

ESENSIAL NEWS – Upaya membangun kemandirian ekonomi terus dilakukan Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, dengan mengandalkan sektor pertanian dan perikanan sebagai tulang punggung utama.

Meskipun sempat dilanda banjir, dua sektor ini tetap menjadi prioritas dalam menggerakkan roda perekonomian desa.

Plt Sekretaris Camat Loa Kulu, Khairuddinata, menyatakan bahwa sebagian besar lahan desa sudah dimanfaatkan secara produktif. Sekitar 60 persen digunakan untuk budidaya perikanan, sedangkan sisanya ditanami komoditas pangan dan hortikultura.

“Kami memang fokus ke perikanan dan pertanian karena itulah potensi utama desa kami,” katanya, Senin (26/5/2025).

Pemerintah desa juga menggandeng kelompok tani dan kelompok wanita tani (KWT) dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) sebagai ujung tombak pengembangan usaha berbasis sumber daya lokal. Kelompok ini aktif mengikuti pelatihan, menerima bantuan sarana produksi, dan mendapatkan pendampingan teknis.

Menurut Khairuddinata, kehadiran KWT memberikan nilai tambah yang signifikan, terutama dalam pengolahan hasil pertanian menjadi produk siap jual. Peran perempuan di sektor ini pun semakin diperhitungkan.

“Perempuan di sini ikut aktif, mereka andalan juga untuk penguatan ekonomi desa,” ujarnya.

Banjir yang sempat merusak kolam ikan dan memusnahkan bibit tidak membuat warga menyerah. Pemerintah desa justru mengambil pelajaran dari bencana tersebut dengan memperkuat ketahanan usaha masyarakat.

Langkah strategis pun ditempuh melalui kerja sama dengan berbagai instansi, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Lingkungan Hidup. Tujuannya, untuk menyusun solusi jangka panjang menghadapi risiko bencana alam.

“Kami ingin ada rekayasa teknis atau kebijakan agar ini tidak terus terulang,” jelas Khairuddinata.

Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung ketahanan pangan, pemerintah desa mengalokasikan sedikitnya 20 persen Dana Desa untuk sektor ini. Dana tersebut digunakan untuk mendukung keberlangsungan program perikanan dan pertanian berkelanjutan.

Namun, Khairuddinata mengingatkan pentingnya partisipasi warga agar program tidak hanya menjadi agenda pemerintah semata, melainkan gerakan kolektif seluruh elemen desa.

“Kalau hanya mengandalkan pemerintah desa saja, hasilnya tidak akan maksimal,” pungkasnya. (ADV/AD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Berita & Artikel Terkait

ESENSIAL NEWS - Portal berita terpercaya yang menyajikan informasi terkini dan akurat dari berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, teknologi, gaya hidup, dan budaya. Kami berkomitmen untuk memberikan wawasan yang esensial bagi pembaca di seluruh Indonesia.