


ESENSIAL NEWS – Pemerintah Desa (Pemdes) Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, mulai menunjukkan langkah serius dalam memperkuat ekonomi lokal lewat pengembangan bisnis batu padas yang kini akan dikelola oleh Koperasi Merah Putih.
Material yang berasal dari bekas lahan tambang ini kini menjadi primadona baru sebagai komoditas unggulan desa.
Pasar batu padas terus berkembang, bahkan sudah merambah ke wilayah luar Kutai Kartanegara seperti Samarinda.
Melihat potensi tersebut, koperasi desa ini tak hanya dibentuk sebagai lembaga simpan pinjam, tapi diarahkan menjadi ujung tombak dalam pengelolaan sumber daya alam desa secara mandiri.
Kepala Desa Loa Raya, Martin, menyebutkan bahwa koperasi ini akan mengelola langsung seluruh proses usaha, termasuk pengadaan alat berat untuk kegiatan produksi.
“Kami tidak hanya jual bahan mentah. Koperasi akan memulai dari hulu ke hilir, termasuk proses pemecahan dan distribusi batu,” jelasnya pada media ini pada Sabtu (7/6/2025).
Selama ini, batu padas kerap dipasok secara sporadis oleh perorangan. Namun dengan kehadiran koperasi, pengelolaan dilakukan lebih sistematis dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan bersama.
Langkah ini juga tak berdiri sendiri. Di desa ini, sejak 2020 telah berjalan BUMDes Makmur Raya yang fokus pada layanan kebutuhan petani dan pembudidaya ikan, mulai dari pakan hingga pupuk. Dua badan usaha ini dirancang untuk saling menopang dan membuka ruang kerja baru bagi warga.
“Tujuannya jelas, kami ingin koperasi dan BUMDes saling memperkuat. Satu fokus di sektor pertanian dan perikanan, satu lagi kelola sumber daya alam,” kata Martin.
Ia meyakini, koperasi yang kuat bukan hanya soal laba usaha, tetapi juga menyangkut bagaimana lembaga ini menjadi wadah pembelajaran ekonomi bagi masyarakat desa. Karena itu, edukasi kewirausahaan akan menjadi bagian penting dari program kerja koperasi.
“Bukan cuma untuk transaksi, tapi koperasi ini harus jadi tempat warga belajar tentang usaha dan keuangan,” tutur.
Ke depan, Martin berharap keberadaan koperasi mampu membuka lebih banyak peluang usaha baru dan membawa Desa Loa Raya menjadi contoh desa mandiri berbasis potensi lokal.
“Batu padas ini baru awal. Target kami bukan hanya jualan, tapi membangun sistem ekonomi desa yang berkelanjutan,” pungkasnya. (ADV/AD)