ESENSIAL NEWS – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh jamaah haji Indonesia atas berbagai kendala yang terjadi selama penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah/2025. Permintaan maaf tersebut disampaikan langsung oleh Menag di Makkah, Rabu (11/6), setelah fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina selesai dilaksanakan.
“Saya selaku Amirulhaj dan Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf atas berbagai kendala yang terjadi sejak pemberangkatan hingga pelaksanaan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” ujar Nasaruddin Umar seperti dilaporkan oleh ANTARA. Meskipun secara umum pelaksanaan haji tahun ini berlangsung dengan baik, Menag mengakui adanya sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian dan evaluasi ke depan.
Beberapa permasalahan yang sempat terjadi antara lain adalah pemisahan tempat tinggal jamaah di Makkah, terutama bagi pasangan suami istri, orang tua-anak, dan lansia dengan pendampingnya. Selain itu, penempatan tenda di Arafah juga mengalami kendala yang berdampak pada kenyamanan jamaah. Di Muzdalifah, proses evakuasi jamaah mengalami keterlambatan karena kemacetan lalu lintas, menyebabkan kepulangan tertunda hingga pukul 09.40 WAS, terlambat 40 menit dari waktu target.


Nasaruddin menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut tidak hanya menimpa jamaah asal Indonesia, tetapi juga jamaah dari negara lain yang menggunakan jalur transportasi taraddudi yang sama. Meski demikian, Menag tetap menilai bahwa penyelenggaraan haji tahun ini menunjukkan perbaikan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu juga sejalan dengan pernyataan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Taufiq Al Rabiah, dan Wakil Gubernur Makkah, Pangeran Saud bin Mish’al, dalam pertemuan resmi di Mina.
Menurut Menag, perbaikan infrastruktur, peningkatan ketersediaan air, serta layanan kesehatan menjadi faktor pendukung utama dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Ia juga mengapresiasi penurunan angka kematian jamaah haji Indonesia hingga saat ini, dan berharap kondisi tersebut terus membaik hingga seluruh jamaah kembali ke Tanah Air.
Operasional haji kini memasuki fase pemulangan. Jamaah haji gelombang pertama mulai dipulangkan ke Indonesia sejak 11 Juni hingga 25 Juni 2025. Sebanyak 266 kelompok terbang (kloter) diberangkatkan dari Madinah melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Menag juga turut melepas keberangkatan jamaah Kloter 1 embarkasi Makassar (UPG 01) dari hotel di wilayah Syisah menuju Madinah, sebagaimana dilansir ANTARA.
Sementara itu, jamaah gelombang kedua dijadwalkan untuk bergeser dari Makkah ke Madinah mulai 18 Juni 2025. Mereka akan tinggal selama sekitar sembilan hari di Kota Nabi sebelum kembali ke Indonesia. Proses pemulangan gelombang kedua akan berlangsung dari 26 Juni hingga 10 Juli 2025.
Menutup keterangannya, Menag berpesan kepada seluruh jamaah agar tetap menjaga kesehatan dan kemabruran haji. Ia juga menyampaikan bahwa air Zamzam akan dibagikan kepada jamaah saat tiba di embarkasi masing-masing di Indonesia. (*)