


ESENSIAL NEWS – Penanganan sampah menjadi perhatian serius Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, yang terus mendorong sinergi antar-RT dan mengaktifkan enam bank sampah untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Pendekatan ini tak hanya soal kebersihan, tapi juga membangun budaya sadar lingkungan dari skala rumah tangga.
Langkah penguatan itu dimulai dari penggerakan RT sebagai garda depan dalam mengatur pola pengelolaan sampah.
Melalui surat edaran resmi, lurah setempat meminta agar ketua RT lebih fokus mengelola sampah di lingkungannya masing-masing. Bukan sekadar arahan, kelurahan juga menyiapkan dukungan anggaran yang bisa dimanfaatkan langsung.
Anggaran Rp50 juta per RT dari Pemkab Kukar menjadi peluang besar untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah yang berbasis komunitas. Selain untuk operasional RT, dana itu diarahkan agar lingkungan bisa merancang program penanganan sampah secara mandiri dan berkelanjutan.
Kelurahan juga mendorong pendekatan berbasis pengawasan dan penegakan aturan. Bukan hanya soal tempat sampah yang tersedia, tapi juga upaya memberi efek jera kepada warga yang masih terbiasa membuang sampah sembarangan, terutama di pinggir jalan.
Dari sisi teknis, enam bank sampah aktif menjadi motor utama pengelolaan sampah terpilah. Di antaranya Bank Sampah Seroja di kawasan Selendring, serta Bank Sampah Roto Etam di Jalan Mangkuraja 1 yang digerakkan oleh pemuda setempat.
“Dengan langkah ini kami tidak hanya menyasar kebersihan saja tapi juga membuka ruang bagi pengolahan sampah bernilai jual,” ungkap Erri Suparjan. Pada Jumat (6/6/2025).
Bank sampah yang tersebar di berbagai RT itu diarahkan untuk menjadi pusat edukasi dan pengumpulan sampah rumah tangga, terutama jenis yang masih bisa didaur ulang. Target akhirnya adalah terciptanya ekosistem pengelolaan sampah berbasis komunitas yang mandiri.
Selain menjalankan sistem insentif dan pemilahan, kelurahan juga aktif membangun koordinasi lintas sektor agar penanganan sampah berjalan lebih sistematis. Termasuk di dalamnya pelibatan aparat dan instansi terkait untuk memperkuat regulasi dan pengawasan.
“Kalau semua RT bergerak dan warga ikut serta, kami yakin wajah Loa Ipuh akan jauh lebih bersih dan sehat. Ini kerja bersama yang harus kita jaga terus,” turup Erri. (ADV/HM)