Jembatan Penghubung Dua Desa di Tenggarong Seberang Diremajakan

Proses Peremajaan Jembatan Penghubung 2 Desa di Bukit Pariaman. (Foto: Istimewa)

ESENSIAL NEWS – Akses utama penghubung antara Desa Bukit Pariaman dan Desa Bhuana Jaya di Kecamatan Tenggarong Seberang kini mulai diremajakan.

Jembatan yang telah digunakan selama puluhan tahun itu saat ini menjalani perbaikan menyeluruh demi meningkatkan keselamatan dan kenyamanan warga yang melintas setiap hari.

Kepala Desa Bukit Pariaman, Sugeng Riyadi, mengatakan bahwa jembatan tersebut selama ini menjadi tumpuan mobilitas warga, mulai dari keperluan pertanian, pendidikan, hingga distribusi barang. Namun, kondisi fisik jembatan sudah tidak lagi memadai karena faktor usia dan intensitas lalu lintas yang tinggi.

“Jembatan ini sudah cukup tua dan mulai rapuh. Banyak warga mengeluh, terutama saat musim hujan karena takut jembatan ambruk sewaktu-waktu,” ujarnya, Senin (26/5/2025).

Proyek peremajaan dilakukan oleh pihak ketiga yang ditunjuk melalui mekanisme pengadaan. Pekerjaan dilaksanakan bertahap, dengan tetap membuka jalur alternatif bagi warga agar aktivitas tetap bisa berjalan selama proses berlangsung.

Selain memperbaiki badan jembatan, pengerjaan juga menyasar pada penguatan pondasi dan sisi tepi jembatan yang selama ini menjadi titik rawan kerusakan. Pemerintah desa berharap hasil peremajaan kali ini bisa bertahan lama dan sesuai standar keamanan.

“Setiap hari jembatan ini dilintasi kendaraan roda dua, roda empat, bahkan truk kecil. Jadi, struktur barunya harus lebih kokoh dan tahan lama,” kata Sugeng.

Warga menyambut baik proyek ini karena sebelumnya mereka merasa was-was saat harus melintasi jembatan, terutama pada malam hari. Beberapa warga bahkan memilih memutar jalan karena kondisi jembatan yang dinilai tidak aman.

“Ini bentuk tanggung jawab pemerintah desa dalam memastikan akses masyarakat tetap aman dan lancar,” tutur Sugeng.

Terakhir Sugeng juga berharap terkait pentingnya peran masyarakat dalam menjaga fasilitas publik setelah proyek selesai. Menurutnya, keberlanjutan fungsi jembatan juga bergantung pada kepedulian warga dalam merawat infrastruktur tersebut.

“Kami berharap masyarakat bisa ikut menjaga dan tidak membebani jembatan dengan muatan berlebih atau perilaku yang merusak,” pungkasnya.

Sementara itu, pihak desa juga membangun jembatan sementara khusus kendaraan roda dua yang berada tepat disamping jembatan utama agar masyarakat ttetap bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.  (ADV/MA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Berita & Artikel Terkait

ESENSIAL NEWS - Portal berita terpercaya yang menyajikan informasi terkini dan akurat dari berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, teknologi, gaya hidup, dan budaya. Kami berkomitmen untuk memberikan wawasan yang esensial bagi pembaca di seluruh Indonesia.