
ESENSIAL NEWS – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara terus mendorong penguatan layanan kesehatan dasar melalui percepatan pembangunan dan revitalisasi Posyandu di berbagai wilayah desa.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih merata dan berdaya guna.
Posyandu diposisikan tidak hanya sebagai tempat pemantauan tumbuh kembang balita, tetapi juga sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat berbasis komunitas. Akses yang dekat dan pelayanan yang responsif diharapkan mampu menjawab kebutuhan warga, khususnya di daerah terpencil.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan bahwa revitalisasi Posyandu merupakan bagian dari pelaksanaan Program Dedikasi Kukar Idaman yang digagas Bupati Edi Damansyah.
Salah satu pilarnya adalah Keluarga Peduli Kesehatan, yang mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga kualitas hidup keluarga.
“Revitalisasi Posyandu ini tidak sekadar membangun fisik, tapi membangun sistem pelayanan yang tanggap dan partisipatif di tingkat desa,” ujar Arianto, saat mendampingi Bupati Kukar dalam agenda peresmian fasilitas publik, pada Jumat (11/4/2025).
Menurutnya, pihak DPMD tak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memastikan keberadaan Posyandu bisa memberikan layanan yang aktif, edukatif, dan berkelanjutan di tengah masyarakat.
Dari 2023 hingga 2025, sebanyak 50 unit gedung Posyandu telah dibangun di 20 kecamatan. Pada tahun 2025 ini, DPMD menargetkan tambahan 16 unit lagi, seluruhnya disesuaikan dengan standar teknis yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kukar.
“Kami menyusun prioritas pembangunan berdasarkan kepadatan penduduk dan tingkat kunjungan Posyandu. Tujuannya agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat yang paling membutuhkan,” jelasnya.
Arianto juga menekankan bahwa keberhasilan program tidak semata-mata ditentukan oleh bangunan fisik, melainkan juga oleh kualitas layanan dan peran aktif kader Posyandu dalam memberikan edukasi serta pendampingan kesehatan di lapangan.
“Kami ingin Posyandu yang hidup, yang jadi tempat nyaman bagi warga berkonsultasi, belajar, dan merawat kesehatan keluarga mereka. Bukan sekadar bangunan, tapi benar-benar pusat aktivitas yang bermakna,” tutupnya. (ADV/MA)