DP3A Kukar Libatkan Sekolah dan Keluarga Hadang Judi Online Anak

Plt DP3A Kukar, Hero Suprayitno. (Foto: Istimewa)

ESENSIAL NEWS – Ancaman judi online pada anak-anak usia sekolah semakin nyata dan tak bisa lagi dianggap sepele.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) tengah mengambil langkah cepat dengan melibatkan sekolah, orang tua, hingga komunitas dalam upaya pencegahan.

“Kami tidak bisa membiarkan ini jadi masalah yang dibiarkan berkembang tanpa intervensi,” tegas Pelaksana Tugas Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayitno, Kamis (15/5/2025).

Langkah tersebut dilandasi oleh data dari PPATK dan Satgas Judi Online, yang mencatat lebih dari 80 ribu anak usia 10 hingga 13 tahun di Indonesia sudah terlibat dalam aktivitas judi online. DP3A Kukar menilai angka itu cukup menggambarkan skala bahaya yang tengah mengintai generasi muda, termasuk di daerah.

Hero menjelaskan, jika dibiarkan, dampaknya bukan hanya sekadar kehilangan uang, tetapi berpotensi menimbulkan persoalan psikologis hingga kriminalitas di usia yang masih rentan.

“Kami pernah menangani kasus anak terpapar pornografi digital, dan dari situ kami belajar bahwa pengawasan tak boleh setengah-setengah,” katanya.

Meskipun beberapa sekolah sudah melarang siswa membawa ponsel, kenyataannya akses ke konten digital tetap bisa dilakukan di luar jam pelajaran, terutama saat libur atau di rumah. Inilah mengapa DP3A kini mulai menyasar lingkungan keluarga sebagai lini pertahanan pertama.

Program yang dirancang mencakup penyuluhan kepada orang tua, edukasi digital di sekolah, dan pelibatan tokoh masyarakat untuk membentuk pengawasan komunitas. Satpol PP juga dilibatkan untuk mendukung pengawasan di luar lingkup pendidikan.

“Sinergi semua pihak sangat penting. Sekolah, keluarga, dinas teknis, semuanya harus ambil peran. Ini bukan hanya urusan satu instansi,” lanjut Hero.

DP3A berharap upaya ini menjadi titik balik bagi Kukar dalam memperkuat perlindungan anak di era digital. Penanganan harus dimulai dari hulu dengan menanamkan kesadaran sejak dini, bukan menunggu dampak terjadi.

“Kalau sekarang kita lengah, bukan tidak mungkin Kukar akan menyusul daerah lain yang lebih dulu terpapar. Ini sudah darurat,” pungkasnya. (ADV/HM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Berita & Artikel Terkait

ESENSIAL NEWS - Portal berita terpercaya yang menyajikan informasi terkini dan akurat dari berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, teknologi, gaya hidup, dan budaya. Kami berkomitmen untuk memberikan wawasan yang esensial bagi pembaca di seluruh Indonesia.