
ESENSIAL NEWS – Pemerintah Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, menempatkan sektor pertanian sebagai fokus utama pembangunan tahun 2025 dengan menargetkan peningkatan hasil panen dan modernisasi sistem budidaya.
Sekretaris Desa Segihan, Setiono Anitabhakti, menegaskan bahwa strategi ini menjadi bagian integral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD), yang menetapkan pertanian khususnya padi sawah sebagai sektor penggerak ekonomi lokal.
Ia mengungkapkan bahwa dari luas lahan pertanian sekitar 100 hektare yang dimiliki desa, produktivitas saat ini baru mencapai tiga ton per hektare. Capaian tersebut dinilai masih belum optimal dan menjadi tantangan utama yang ingin diatasi melalui pendekatan teknologi dan efisiensi tanam.
“Melalui penguatan sistem pertanian modern, kami ingin meningkatkan hasil panen sekaligus mendorong kesejahteraan petani secara merata,” ujar Setiono, Kamis (1/5/2025).
Ia menjelaskan, kondisi cuaca yang tidak menentu kerap menjadi tantangan utama, khususnya saat musim kemarau panjang. Dalam situasi tersebut, siklus tanam bisa berkurang dari dua kali menjadi hanya sekali dalam setahun.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, pemerintah desa tengah menyusun skema kolaborasi bersama BUMDes dan mitra lainnya guna menjamin ketersediaan sarana produksi pertanian (saprotan), seperti pupuk dan benih.
“Selain menjamin ketersediaan pupuk, kami juga ingin membuka akses petani terhadap teknologi pertanian berbasis mekanisasi agar tidak lagi tergantung pada cara konvensional,” terang Setiono.
Inisiatif modernisasi ini disebut sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk menekan biaya produksi, meningkatkan efisiensi kerja petani, serta mempercepat proses tanam dan panen.
Tak hanya itu, pemerintah desa juga berharap agar peningkatan produksi bisa berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan petani.
“Kami ingin kebijakan ini betul-betul terasa di lapangan, bukan hanya tertulis di atas kertas. Harapannya, petani bisa lebih sejahtera,” tutupnya. (ADV/MA)