Desa Ponoragan Minim Indukan Ikan Air Tawar, Petani Minta Dukungan Pemerintah

Kepala Desa Ponoragan, Sarmin. (Foto: Istimewa)

ESENSIAL NEWS – Banjir yang melanda Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu pada minggu lalu, meninggalkan jejak kerusakan yang mendalam. Tak hanya merendam permukiman, tetapi juga menghancurkan kolam-kolam pembibitan ikan air tawar yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi warga.

Desa yang dikenal sebagai sentra pembibitan ikan air tawar terbesar di Kalimantan Timur itu kini berada dalam masa pemulihan. Namun, proses bangkit dari dampak bencana tak bisa dilakukan sendiri. Pemerintah desa mulai bergerak meminta dukungan konkret, terutama dari dinas terkait.

Kepala Desa Ponoragan, Sarmin, menyebut bahwa yang dibutuhkan warganya saat ini bukan bantuan peralatan atau bangunan. Bagi petani pembibit ikan, kebutuhan paling mendesak adalah indukan ikan berkualitas untuk memulai kembali siklus produksi.

“Kami ini petani pembudidaya. Yang kami butuhkan adalah induk, terutama induk yang berkualitas. Bukan hanya induk lokal, tapi benar-benar induk unggul,” kata Sarmin, Selasa (3/6/2025).

Ia menegaskan, kualitas induk akan menentukan mutu bibit yang dihasilkan. Dampaknya pun berantai. Bila bibit buruk, pembesaran di keramba sungai juga akan terdampak. Dalam sistem usaha perikanan di Ponoragan, satu titik lemah bisa menggoyahkan seluruh rantai produksi.

“Induk berkualitas akan menghasilkan anakan atau bibit yang juga berkualitas. Ini penting agar tidak merugikan pembudidaya pembesaran di hilir,” jelasnya.

Saat ini, kegiatan pembibitan di desa dikelola oleh dua gabungan kelompok tani perikanan (gapoktan) dengan jaringan kolam yang tersebar di berbagai titik. Meski struktur kelembagaan berjalan baik, bencana banjir telah menghentikan aktivitas mereka secara total.

“Kolam-kolam ini dikelola oleh kelompok-kelompok yang tergabung dalam dua gapoktan,” ungkap Sarmin.

Ia menyebut bahwa pihaknya telah menyampaikan permintaan bantuan, tak hanya ke tingkat kabupaten, tetapi juga ke provinsi dan kementerian. Tujuannya agar proses pemulihan bisa segera dimulai, mengingat posisi Ponoragan yang strategis dalam mendukung suplai bibit ikan air tawar di Kaltim.

“Dengan adanya musibah banjir seperti ini, mau tidak mau, suka tidak suka, kami harus minta bantuan. Khususnya kepada Dinas Perikanan dan Kelautan, baik di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan kementerian,” ujarnya.

Sarmin berharap ada perhatian serius dari pemerintah agar desa penghasil bibit unggul ini tidak berhenti berproduksi karena kekurangan indukan.

“Harapan saya tidak muluk-muluk. Yang penting ada perhatian dari pemerintah daerah dan OPD terkait, karena desa kami merupakan penghasil bibit ikan air tawar terbesar di Kalimantan Timur,” tutupnya. (ADV/HM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Berita & Artikel Terkait

ESENSIAL NEWS - Portal berita terpercaya yang menyajikan informasi terkini dan akurat dari berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, teknologi, gaya hidup, dan budaya. Kami berkomitmen untuk memberikan wawasan yang esensial bagi pembaca di seluruh Indonesia.