Danau Kumbara Jadi Sumber Ekonomi Kota Bangun III

Destinasi Wisata Danau Kumbara di Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun Darat. (Foto: Istimewa)

ESENSIAL NEWS – Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kabupaten Kutai Kartanegara, mencatatkan kisah inspiratif dalam mengelola lingkungan pascatambang.

Sebuah lubang tambang yang dahulu menjadi simbol kerusakan alam kini telah menjelma menjadi Danau Kumbara, destinasi wisata yang menghidupkan ekonomi lokal.

Transformasi kawasan ini dimulai sejak 2021, diprakarsai oleh Pemerintah Desa Kota Bangun III. Melihat potensi alam yang tersisa dari bekas tambang yang telah tergenang air dan dikelilingi panorama hijau, pemerintah desa berinisiatif mengelolanya sebagai ruang wisata berbasis masyarakat.

Hari ini, Danau Kumbara tak hanya menjadi lokasi rekreasi, tetapi juga menggerakkan berbagai sektor usaha warga mulai dari penyewaan perahu, kios makanan, hingga spot swafoto yang menarik minat wisatawan lokal.

“Inilah bukti nyata bahwa lahan pascatambang bisa menjadi sumber kehidupan baru jika dikelola secara tepat, terencana, dan penuh semangat gotong royong,” kata Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, Kamis (1/5/2025).

Kini, Danau Kumbara tak hanya menawarkan pemandangan yang menenangkan, tetapi juga menyediakan fasilitas pendukung wisata yang memadai. Sebuah aula besar berkapasitas 200 orang telah dibangun di tepi danau, lengkap dengan akses jalan sepanjang 800 meter yang memudahkan wisatawan menjangkau lokasi.

Fasilitas ini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan masyarakat, seperti musyawarah desa, pertemuan keluarga, hingga agenda formal lainnya. Sistem pemesanan juga diterapkan untuk memastikan pengelolaan yang tertib.

Dukungan dari Dinas Pariwisata Kukar turut mempercepat pengembangan kawasan ini. Pada 2024, pemerintah daerah menyalurkan bantuan berupa perahu bebek dan tenda camping. Selain itu, kios-kios UMKM yang menjajakan kuliner lokal mulai bermunculan dan menjadi sumber pendapatan alternatif bagi warga.

“Dulu kami mengandalkan pertanian dan kerja serabutan. Sekarang banyak warga yang mengelola kios, menyewakan perahu, atau bekerja sebagai pengelola wisata,” terang Lilik.

Tak hanya itu, kolam renang anak juga dibangun di dekat danau guna meningkatkan aspek keselamatan dan kenyamanan bagi pengunjung. Ini menjadi solusi bagi risiko yang ditimbulkan oleh kedalaman danau.

Transformasi Danau Kumbara mencerminkan upaya kolektif masyarakat dalam membalik narasi kawasan eks tambang menjadi zona produktif. Pemerintah desa berharap, dalam jangka panjang, kawasan ini dapat menciptakan kemandirian ekonomi dan menjadi destinasi unggulan Kukar.

“Ini bukan hanya tentang pariwisata. Ini tentang bagaimana kami mengubah warisan kerusakan menjadi warisan keberlanjutan,” pungkas Lilik. (ADV/AD)

Berita & Artikel Terkait

ESENSIAL NEWS - Portal berita terpercaya yang menyajikan informasi terkini dan akurat dari berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, teknologi, gaya hidup, dan budaya. Kami berkomitmen untuk memberikan wawasan yang esensial bagi pembaca di seluruh Indonesia.