
ESENSIAL NEWS – Terbukanya jalan usaha tani yang menghubungkan Kecamatan Sebulu dan Muara Kaman menjadi angin segar bagi para petani di dua wilayah tersebut.
Akses yang dulu sulit dilalui kini berubah menjadi jalur vital penggerak pertanian, sekaligus menekan ongkos distribusi hasil panen.
Selama ini, petani harus menempuh rute memutar untuk menjual hasil pertanian mereka ke pasar. Kondisi itu tak hanya memakan waktu, tetapi juga menambah biaya operasional yang membebani petani skala kecil.
Pembangunan jalan usaha tani menjawab tantangan itu dengan memperpendek jalur logistik dan membuka keterisolasian lahan.
Camat Sebulu, Edy Fahruddin, menyebut proyek ini membawa dampak langsung bagi pelaku tani. Ia menilai percepatan distribusi hasil panen menjadi indikator utama keberhasilan akses baru tersebut.
“Dulu petani harus memutar jauh dan biaya angkutnya mahal. Sekarang distribusi jauh lebih cepat, dan hasil panen bisa langsung sampai ke pasar,” ungkapnya, Selasa (3/6/2025).
Jalan tersebut merupakan bagian dari pengembangan kawasan pertanian terintegrasi, hasil sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat desa. Kolaborasi ini membangkitkan kembali semangat gotong royong dan menjadi model keterlibatan multipihak dalam pembangunan desa.
Lebih dari 600 hektare lahan kini mendapat akses langsung ke jalur distribusi, memungkinkan pengembangan komoditas utama seperti padi, jagung, dan hortikultura. Dengan dukungan akses, kawasan ini berpotensi menjadi kantong produksi pertanian baru yang strategis di Kukar.
Edy menambahkan bahwa infrastruktur ini bukan sekadar jalan tanah yang dibuka, tetapi simbol keberpihakan negara kepada sektor pangan yang selama ini berada di garis belakang pembangunan.
“Pembangunan jalan ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga bentuk nyata keberpihakan pemerintah kepada petani,” tegasnya.
Kehadiran TNI dalam pelaksanaan pembangunan juga menambah nilai kebersamaan. Proses pembukaan jalan melibatkan berbagai unsur, mulai dari perangkat desa hingga masyarakat.
“Gotong royong kembali kami hidupkan bersama TNI, perangkat desa, dan para petani. Ini bukti bahwa kemandirian bisa dimulai dari jalan kecil yang dibuka dengan niat besar,” pungkas Edy. (ADV/MA)